expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

ASRAMA

ASRAMA
WELCOME!!! Haloo semuanya... Makasi udah mau mampir di blog ini. Ini nama kelompok Ilmu Sosial hehehe. Nama blog? Kalian pasti tanya-tanya apa sih artinya Asrama? Kenapa blog ini namanya Asrama? Jadi gini nihhh,, Asrama itu sebenernya singkatan dari "Apalah Arti Sebuah Nama yang Penting Kita Bersama". Hehehe Kenapa kita namain seperti itu? Karna tujuan blog ini adalah kebersamaan. Bersama berbagi informasi, pengetahuan. Intinya, entah siapapun nama kita, darimanapun budaya kita, yang penting kita bersama :)

Rabu, 20 Mei 2015

Seminar GSLC Kedua



Kerja Sosial pada Keluarga
1.      Keragaman Jenis Keluarga
Menurut Coleman dan Cressey, definisi keluarga adalah sekelompok orang yang terhubung dalam pernikahan, keturunan, atau adopsi yang tinggal bersama dalam rumah tangga biasa.
Keragaman jenis keluarga salah satunya disebabkan karena perbedaan kebudayaan. Contohnya adalah beberapa kebudayaan mengizinkan hubungan seksual sebelum menikah, sementara kebudayaan lain menganggap bahwa hubungan seksual harus dilakukan setelah menikah.
Sosiolog mencatat bahwa sebagian besar sistem keluarga dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu :
·         Extended Family : Keluarga yang terdiri dari sejumlah relasi yang tinggal bersama. Tipe keluarga ini merupakan pola dominan pada masyarakat agrikultur dimana banyak orang dibutuhkan.
·         Nuclear Family : Keluarga yang terdiri dari pasangan menikah dan tinggal bersama dengan anak-anak mereka. Tipe keluarga ini lebih sesuai dalam masyarakat perindustrian.
Cara penilaian keluarga dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu Eco-map dan Genogram (gambaran untuk menginvestigasi asal usul dari keluarga klien dengan membuat diagram keluarga setidaknya tiga generasi kebelakang).
2.      Fungsi Sosial dari Keluarga
2.1   Pergantian populasi
Setiap masyarakat memiliki sistem untuk menggantikan anggotanya, dengan pertimbangan bahwa keluarga merupakan unit dimana anak-anak dilahirkan. Masyarakat menetukan hak dan kewajiban dari partner reproduksi dalam keluarga untuk menjaga keseimbangan masyarakat tersebut.

2.2   Merawat yang muda (anak-anak)
Keluarga merupakan institusi primer untuk membesarkan anak, karena anak membutuhkan perhatian dan perlindungan sampai masa pubertas.

2.3   Sosialisasi terhadap anggota baru
Anak-anak diajar untuk bersosialisasi dengan kebudayaan masyarakatnya, seperti bahasa, nilai-nilai sosial, dsb melalui sekolah, media komunikasi, film, dan buku.

2.4   Peraturan terhadap perilaku sosial
Setiap masyarakat memiliki peraturan mengenai perilaku seksual dalam keluarga, seperti tabu terhadap incest dan melarang hubungan seksual sebelum menikah.

2.5   Sumber kasih sayang
Keluarga merupakan sumber penting untuk memperoleh kasih sayang dan penghargaan. Tanpa adanya kasih sayang tersebut maka perkembangan emosional, intelektual, dan sosial dalam masyarakat akan terhambat.

3.      Masalah Keluarga dan Sifat Layanan Sosial
Tipe dan bentuk pelayanan yang disediakan dapat dibagi menjadi 2 jenis sebagai berikut :
·         In home service : Pelayanan yang dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Tidak harus selalu dilakukan didalam rumah, namun spesifik dibentuk untuk membuat keluarga tetap tinggal bersama.
·         Out-home service : Pelayanan ini dilakukan setelah keluarga tidak lagi utuh. Untuk dapat memberikan pelayanan menyeluruh, pekerja sosial harus terlibat dalam berbagai peran seperti broker, mediator, dll.
4.      Terapi Keluarga
4.1  Komunikasi Verbal
Menurut Satir, Komunikasi efektif adalah kemampuan untuk dapat menyatakan permasalahan, mengklarifikasinya, dan meminta serta mendapatkan umpan balik.
Menurut Perez, ada 5 cara komunikasi yaitu :
·           Consonance (harmonis/cocok) : mendengar dan mengerti maksud pesan
·         Condemnation (suka mengutuk) : selalu mengkritik, menghakimi, menyalahkan, suka ngomel secara konsisten
·         Submission (pasrah/patut) : merasa tertindas/sangat bersalah sehingga suka mengalah, tapi menyimpan perasaan yang dapat meledak.
·         Intellectualization (menggunakan logika) : menggunakan logika dan rasional serta mengesampingkan perasaan.
·         Indifference (ketidakpedulian) : acuh tak acuh, cuek, tidak ada perhatian dan merasa asing.
4.2  Komunikasi Non-Verbal
Menurut Satir : Komunikasi Non Verbal termasuk mimik wajah, nada suara, dan posisi tubuh yang memberikan informasi tentang pikiran dan perasaan seseorang.
Kelemahannya, komunikasi tidak akan efektif jika isi pesan tidak sejalan dengan bahasa tubuh yang ditampilkan (kontradiktif).
Sumber :
PowerPoint tentang Kerja Sosial pada Keluarga oleh Bapak Carolus Suharyanto, S. Si. (Diunduh pada tanggal 20 Mei 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar